Kamis, 15 April 2021

Tahun 2021 = 727.560 Hari, Kematian Itu Dekat Sekali Kawan

Waktu terus berputar, bahkan kadang hampir tidak terasa tiba-tiba malam atau mendadak siang. Kalimat seperti, "udah malam ya...?" atau "astagfirullah..., ternyata sudah jam 2 malam?" bukan kalimat yang asing di telinga. 

Tidaklah heran, diri kita sendiri kadang hampir tidak percaya manakala sadar ternyata sudah berusia 40 tahun, 48 tahun, atau mungkin menyentuh 50 tahun, sehingga sering bilang, "sekarang kita udah tua," meski seakan-akan baru kemarin lulus dari SMA. 

Coba kita renungkan sejenak, saat ini kita berada di tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (2021), sebuah perhitungan waktu setara dengan 727.560 hari (1 tahun = 360 hari x 2021). Artinya, sejak manusia menemukan kalender, sejak itulah terhitung usia dunia yang sudah dijalani manusia dari hari ke hari, bulan hingga tahun ke tahun. Perjalanan waktu yang tak dapat diketahui pasti sejak kapan dimulai, dan entah sampai kapan berhenti. Hanya Allah Yang Maha Tahu.

Lantas, jika usia dunia selama 2021 diumpamakan seperti manusia, berarti saat ini dia berusia remaja yang baru berumur 20 tahun. Kelak usia dewasa berada di tahun 4042 tahun, kemudian di usia renta pada 8084 tahun setara dengan 2.910.240 hari. Apakah dunia akan selama itu? 

Bagi Tuhan Semesta Alam waktu selama itu tidaklah lama, bahkan DIA bisa menjadikan bagai sekejap mata, seperti yang dialami Ashabul Kahfi yang tertidur selama ratusan tahun, namun bagai satu malam. Lalu mengapa para manusia yang hidup di dunia sudah berusia 40 atau 50 tahun, kemudian akan menghabiskan masa hidup antara 25 sampai 30 tahun akan datang merasa seakan waktu yang teramat lama? Tidak hanya itu, adapula yang berangan-angan, hidup kita masih panjang, padahal dia sudah berumur 50 tahun? Apakah bukti yang ditunjukkan Allah Swt kurang cukup, sebagaimana malam tertidur, kemudian pagi terbangun, seakan sesaat padalah melewati malam selama 8 jam. Dan begitu seterusnya, hingga waktunya tiba, usia kita berakhir. 

Saudaraku, kematian itu sangat dekat, Baginda Nabi Muhammad Saw, Sahabat, Tabiin sampai para Auliya Allah sering mengingatkan, hidup di dunia ini hanya sementara, sementara yang cukup singkat. Saking singkatnya kita tidak dapat menduga kematian itu datang kapan saja. Seperti berjalan di kegelapan, kita selalu membayangkan bahwa dinding masih jauh, namun setelah lampu dinyalakan, ternyata dinding berada di depan hidung. Begitulah perumpamaan kematian.(suaralangit011@blogspot.com)