Kamis, 30 Juli 2020
Siapa yang Paling Kalian Cintai?
Dua orang sahabat tengah berdialog. Seorang di antara mereka bertanya, "bekal apa yang akan kita bawa menghadapi kematian kelak?" Sahabatnya menjawab singkat tanpa ragu sedikit pun, bahkan tanpa memberikan jawaban yang bertele-tele, "tak perlu engkau memikirkan bekal apa saja yang akan kau bawa, senantiasa mengingat bahwa kau akan mati, itu sudah cukup!"
Kemudian sahabat yang bertanya tadi, kembali mengajukan pertanyaan yang berikut kepada sahabatnya. "Saya pernah mendengar sebuah hadits Nabi yang berbunyi begini, di akherat kelak, setiap orang akan dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintainya. Di antara orang-orang yang kita cintai, tentu tidak semua memiliki cinta yang sama seperti cinta kita kepada yang lain. Bahkan mungkin, ada di antara orang yang kita cintai teryata memiliki aqidah yang berbeda atau memiliki perbuatan yang sering melanggar ketentuan agama? Bagaimana mungkin kita akan dikumpulkan? Lalu bagaimana agar kita memiliki cinta yang sama atau tidak berbeda?"
Sahabatnya kembali menjawab dengan tenang. "Mungkin engkau juga pernah mendengar sebuah pendapat kalangan ahli sufi begini, barangasiapa mengenal dirinya, berarti dia juga mengenal Tuhannya. Nah, jika demikian maka yang paling mencintai "dirinya sendiri" tak kan pernah terpisah dengan Tuhannya. Begitu pula para Rosul, Nabi, sahabat Nabi, tabi'in, kekasih Allah maupun orang-orang sholeh, mereka semua teramat sangat mencintai "dirinya sendiri", lalu bagaimana mungkin mereka terpisah antara satu sama yang lain. Karena mereka memiliki cinta yang sama."
Sebab itu, ungkapnya, hanya bagi mereka yang mengenali hakikat "diri" yang tak pernah terpisahkan oleh ruang dan waktu.
Tubuh mereka boleh tercerai berai, bahkan ada di antaranya yang mendahului terkubur selama ratusan tahun, sementara keturunannya ada yang baru lahir pada ratusan tahun berikutnya. Akan tetapi "makhluk" yang bernama CINTA tidak ada yang disebut muda atau tua, sehingga mereka dikumpulkan atas nama CINTA, yakni CINTA ABADI terhadap YANG MAHA TUNGGAL. Wallahu 'alam bishshawab...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar